Kamis, 23 Juni 2011

JAWABAN UJIAN FILSAFAT PENDIDIKAN MATEMATIKA

1.      Buatlah kerangka atau skema besar dan mendasar menggunakan representasi grafik yang paling sedikit berisi tiga komponen ontology, epistemology, dan aksiologi.
Jawaban :

2.       Gambarlah kembali pada no.1, kemudian lengkapilah skema anda sehingga tampak hubungan antar berbagai sumbu dunia sebagai suatu abstraksi dunia pendidikan matematika yang akan anda bangun.
Jawaban :
Gambar 2.

3.      Identifikasilah/ sebutlah/ daftarlah sebanyak mungkin fenomena belajar mengajar matematika di sekolah yang mengandung nilai- nilai filosofis. Kemudian Ianggaplah fenomena- fenomena tersebut sebagai tesis- tesis yang anda temukan. Dukunglah usaha anda dengan referensi atau sumber yang diperoleh dari perkuliahan filsafat dan dari blog http://powermathematics.blogspot.com dan gunakan referensi atau sumber primer filsafat ( pendapat para filsuf ).
Jawaban :
Contoh- contoh fenomena belajar mengajar matematika di sekolah yang mengandung nilai- nilai filosofis adalah :
a.       adanya salah satu kelas pada suatu sekolah yang mendesain situasi belajar mengajar dengan hal- hal yang berbau dengan kematian. (sumber : http://powermathematics.blogspot.com ).
b.      adanya siswa di Inggris yang ikut terlibat dalam pembuatan kurikulum. Hal ini memang tak pernah terjadi di Indonesia, namun hal ini benar- benar nyata terjadi di Inggris. ( sumber : http://powermathematics.blogspot.com ).
c.       Dalam mengajar, setiap guru memiliki kesempatan yang sama. Hanya saja berbeda dalam hal kemampuan untuk memenfaatkan kesempatan yang telah diberikan dengan sebaik mungkin. Hal ini terdapat dalam elegy yang berjudul guru menggapai kesempatan. (sumber : http://powermathematics.blogspot.com ).
d.      Pada dasarnya, pendidikan karakter kurang sesuai jika diterapkan pada proses pembelajaran pendidikan matematika. (sumber : perkuliahan filsafat).
e.       Pemikiran tertinggi yang harus dimiliki siswa dalam bermatematika adalah dengan menyadari bahwa matematika sebenarnya adalah diri mereka sendiri. (sumber : perkuliahan filsafat).
f.       Tak jarang siswa yang menyukai matematika dan menganggap matematika sebagai bahasa yang memiliki keindahan dan keunikan tersendiri. Hal ini sesuai dengan pemikiran seorang filsuf yang bernama Wittgenstein, yang mengatakan bahwa matematika adalah bahasa.
g.      Banyak matematikawan yang menganggap bahwa matematika adalah ilmu yang pasti yang kebenarannya bersifat mutlak. Dibalik semua itu, ternyata matematika juga memilki kesalahan- kesalahan atau kontradiksi. Sehingga matematika juga bersifat kontradiktif. Hal ini sesuai dengan pemikiran seorang filsuf yang bernama Lakatos, yang mengatakan bahwa matematika adalah kesalahan.
h.      Dalam kegiatan pembelajaran matematika, siswa diharapkan untuk berperan serta secara aktif dalam kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Salah satu bentuk keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran adalah dengan bertanya mengenai hal- hal yang belum mereka kuasai. Hal ini sejalan dengan pemikiran seorang filsuf yang bernama Socrates, yang mengatakan bahwa matematika adalah pertanyaan.
i.        Dalam belajar matematika , siswa diharapkan dapat berpikir secara ektensif dan intensif. Hal ini sesuai dengan pemikiran filsuf yang bernama Immanuel Kant, yang menyatakan bahwa matematika adalah pikiranku.

4.      Produksilah/ hasilkanlah anti tesis- anti tesis dari tesis- tesis yang telah anda hasilkan. Dukunglah usaha anda dengan referensi atau sumber yang diproleh dari perkuliahan filsafat dan dari blog http://powermathematics.blogspot.com. Dan gunakan referensi atau sumber primer filsafat (pendapat para filsuf).
Jawaban :
a.       Jika tesisnya adalah salah satu ruang kelas, maka anti tesisnya adalah selain ruang kelas yang dimaksud.
b.      Jika tesisnya adalah siswa, maka anti tesisinya adalah selain siswa.
c.       Jika tesisnya adalah guru, maka anti tesisnya adalah selain guru.
d.      Jika tesisnya adalah pendidikan karakter, maka anti tesisnya adalah bukan pendidikan karakter.
e.       Jika tesisnya adalah diri siswa, maka anti tesisnya adalah bukan diri siswa.
f.       Jika tesisnya matematika sebagai bahasa, maka anti tesisnya adalah selain matematika adalah bahasa.
g.      Jika tesisnya adalah matematika bersifat mutlak, anti tesisnya adalah matematika bersifat kontradiktif.
h.      Jika tesisnya adalah matematika sebagai pertanyaan, maka anti tesisnya adalah selain matematika sebagai pertanyaan.
i.        Jika tesisnya adalah matematika adalah pikiranku, maka anti tesisnya adalah selain matematika adalah pikiranku.

5.      Buatlah skema atau gambar baru tetapi berdasarkan gambar no.2, yang menggambarkan hubungan antara fenomena, tesis, dan anti tesis dalam proses belajar mengajar matematika.

Jawaban :


6.      Setelah melakukan kegiatan 1 sd 5, buatlah uraikan sebagai resume atau kesimpulan (berdasarkan hasil no 1 sd 5 ) yang merefleksikan pikiran anda tentang bagaimana dunia pendidikan matematika inovatif kontemporer secara intensif dan ekstensif itu menurut diri anda sendiri.
Jawaban :
Dunia pendidikan matematika inovatif kontemporer  secara intensif adalah suatu dunia pendidikan dimana dalam pelaksanaan proses pembelajaran matematika, siswa dituntut untuk menggunakan kemampuan dan pikirannya secara dalam sedalam- dalamnya untuk menerapkan konsep- konsep yang ada dalam matematika untuk digunakan secara maksimal oleh dirinya sendiri.

Sedangkan dunia pendidikan matematika inovatif kontemporer secara ekstensif adalah suatu dunia pendidikan dimana dalam pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar matematika, siswa dan guru harus berperan aktif dalam menggunakan kemampuan dan pemikirannya secara luas seluas- luasnya untuk memanfaatkan dan  menerapkan konsep- konsep yang ada dalam matematika untuk direalisasikan dalam kehidupan sehari- hari dan kehidupan social bermasyarakat.

Rabu, 01 Juni 2011

SERBA SERBI FILSAFAT


Berdasarkan Kuliah Filsafat Pendidikan Matematika oleh Pak Marsigit
            Dalam mempelajari filsafat, terkadang terdapat tak sedikit warga masyarakat yang memandang sebelah mata tentang filsafat. Warga masyarakat tersebut tidak menyadari bahwa ternyata mereka secara tidak langsung sebenarnya juga sedang mempelajari filsafat. Karena, objek kajian yang dipelajari dalam filsafat meliputi segala yang ada dan yang mungkin ada.
            Tak jarang pula filsafat itu dikatakan sombong. Mengapa demikian ???? Karena dalam kita belajar berfilsafat, tidak pernah menyebut gelar yang diperoleh oleh seseorang. Kita cukup hanya menyebutkan namanya saja tanpa disertai dengan gelarnya. Misalnya saja, kita tidak memanggil dengan nama Tuanku Plato. Tetapi kita hanya memanggilnya dengan nama Plato saja.
            Selain itu, dalam berfilsafat, kita tidak bisa bicara sesuai dengan kapasitasnya. Untuk menyesuaikan kapasitas diperlukan adanya perjuangan, yaitu meliputi pengelolaan resiko secara benar dan bertanggung jawab yang tinggi, harapan, dan tantangan.  Bahaya terbesar dalam proses belajar berfilsafat adalah ketika dalam mempelajari filsafat, kita hanya belajar secara parsial. Belajar secara parsial adalah belajar hanya sepotong- potong dan tidak secara menyeluruh. Oleh karena itu, dalam belajar filsafat, kita harus belajar tahap demi tahap, mulai dari tahap awal hingga tahap akhir.
            Dalam kaitannya dengan filsafat pendidikan matematika, bapak Marsigit mengatakan bahwa beliau merasa tidak nyaman dengan standar isi. Standar isi dinilai tidak sesuai dengan pendidikan matematika. Beliau lebih nyaman dengan istilah lintasan matematika yang dikembangkan oleh PMRI atau istilah berupa untaian matematika. Menurut beliau, pendidikan karakter yang paling tinggi, sebaiknya diajarkan secara normative dan spiritual.
            Apabila kita berbicara tentang transformasi, sebenarnya terdapat dua kemungkinan, yaitu bersifat tetap dan bersifat berubah. Manusia pada hakekatnya memiliki sifat tetap, yaitu tetap menjadi makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Transformasi secara spiritual adalah transformasi dari dunia menuju ke akhirat. Antara fisik dan spiritual memiliki hubungan yang sangat erat. Misalkan saja, ada anggota dari fisik kita yang merasa sakit, maka aktifitas secara spiritual akan terasa terganggu pula. Jadi, harus dijaga keseimbangan antara fisik dan spiritual.
            Dalam filsafat pendidikan matematika, terdapat istilah dua hal dalam satu. Apa maksudnya????  Maksudnya adalah dapat digambarkan dengan contoh sebagai berikut. Saat kita menuliskan ax2, pikiran kita terpusat pada tulisan tersebut. Tetapi saat kita menuliskan ax2 + bx, pikiran kita terpusat pada bx, tetapi pikiran kita masih mengingat tulisan ax2. Itulah gambaran yang menjelaskan tentang dua hal dalam satu.
            Ketika suatu variable A dibagi dengan tak hingga, akan menghasilkan nol. Hal ini dapat dianalogikan dengan Variabel A sebagai dosa- dosa, dan sesuatu yang tak hingga melambangkan permohonan maaf dan ampun dari manusia kepada Tuhan,  sedangkan nol melambangkan Tuhan memaafkan dan mengampuni dosa- dosa yang dilakukan oleh manusia. Sehingga dapat dipetik pelajaran bahwa apabila kita mempunyai dosa- dosa, maka kita harus segera memohon ampun kepada Tuhan agar dosa- dosa kita dapat dimaafkan dan diampuni.
            Setinggi- tinggi derajat manusia adalah ketika manusia mampu mencapai x0 = 1.  Variable x adalah amal perbuatan manusia, 0 melambangkan keikhlasan, sedangkan 1 melambangkan keesaan Tuhan. Maknanya adalah amal perbuatan yang dilakuakan oleh manusia akan diterima oleh Tuhan, apabila manusia merasa ikhlas dalam melakukan perbuatan tersebut.
            Untuk menerapkan filsafat pendidikan matematika perlu dikenakan pada setiap aspek kehidupan yang menyertainya. Proses belajar adalah suatu proses ysng mendidik manusia agar dapat melakukan keterampilan transformasi dari dunia yang satu ke dunia yang lainnya. Sehakiki- hakikinya filsafat pendidikan matematika adalah jika sampai pada akhirmya siswa sendiri adalah matematika. Agar dapat berjalan secara intenif, maka paradigma yang menunjang adalah mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.

Rabu, 25 Mei 2011

KUTUB- KUTUB YANG SALING BERLAWANAN


Berdasarkan Kuliah Filsafat Pendidikan Matematika Oleh Pak Marsigit
            Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa yang membangun dunia adalah aku dan bukan diriku. Aku sebagai tesis, dan bukan diriku sebagai anti- tesisnya. Jadi, dapat kita katakan bahwa ternyata yang membangun dunia adalah terdiri dari tesis- tesis dan anti tesis- anti tesis. Antara tesis dan anti- tesis tersebut dapat digambarkan sebagai suatu kutub atau sumbu yang saling bertolak belakang atau berlawanan. Tetapi, antara ujung satu dengan ujung yang lainnya dari suatu kutub, tidak menjadi sesuatu yang harus dibeda- bedakan. Karena akan membentuk suatu kesatuan yang utuh.
            Kutub- kutub yang saling berlawanan tersebut analogi dengan sesuatu yang diciptakan oleh Sang Maha Pencipta mempunyai pasangannya masing- masing. Pasangan- pasangan tersebut akan saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Seperti Allah menciptakan wanita, dan pasangannya adalah pria. Selain itu, terdapat siang bersama pasangannya, yaitu malam. Dan masih banyak contoh- contoh yang lainnya.
            Obyek yang dikaji dalam filsafat adalah meliputi segala yang ada dan yang mungkin ada. Untuk memilah- milahnya, terdapat 3 kajian pokok, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi adalah hakekat dari sesuatu. Epistemology adalah cara, metode, dan sumber- sumber yang dimiliki oleh sesuatu. Sedangkan aksiologi adalah ilmu yang mengandung nilai kebenaran, etik- estetika, dan spiritual.
            Pada ontologi juga terdapat berbagai sumbu, dimana masing- masing sumbunya saling berlawanan pula. Misalnya saja, di ujung salah satu kutub terdapat pemikiran yang intensif. Pemikiran intensif itu sendiri adalah pemikiran yang dalam sedalam- dalamnya. Sedangkan penghuni dari ujung kutub yang lainnya adalah pemikiran yang tidak intensif, yaitu pemikiran yang tidak dalam sedalam- dalamnya. Selain kutub tersebut, juga terdapat ujung kutub yang terdapat pemikiran yang ekstensif. Pemikiran yang ekstensif adalah pemikiran yang luas seluas- seluasnya. Sedangkan pada ujung kutub yang lainnya terdapat pemikiran yang tidak ekstensif, yaitu pemikiran yang tidak luas seluas- luasnya.
            Pada epistemologi, ternyata juga terdapat bermacam- macam sumbu yang saling berlawanan. Misalnya saja adalah pada salah satu ujung kutub terdapat sesuatu yang bernilai benar, sedangkan pada ujung kutub yang lainnya terdapat sesuatu yang bernilai salah. Selain itu juga terdapat salah satu kutub yang memiliki sumber, sedangkan salah satu kutub yang lain ditempati oleh sesuatu yang tidak memiliki sumber.
            Tidak hanya pada ontologi dan epistemologi, pada aksiologi juga terdapat pasangan ujung- ujung kutub yang saling berlawanan. Contohnya adalah pada salah satu ujung kutubnya terdapat sesuatu yang oleh orang lain dinilai baik, sedangkan pada salah satu ujung kutub yang lainnya terdapat sesuatu yang oleh orang lain dinilai tidak baik. Contoh yang lainnya adalah pada ujung kutub yang satu terdapat sesuatu yang etik dan pada salah satu ujung kutub yang lainnya terdapat sesuatu yang tidak etik.
            Ternyata masih terdapat begitu banyak sumbu yang lainnya, yang setiap ujung sumbunya ditempati sesuatu yang saling berlawanan. Ada obyektif dan ada pula subjektif. Ada predikat dan ada pula subjek. Ada mitos dan ada pula logos. Ada celaka dan ada pula keberuntungan. Ada yang fatal dan ada pula yang vital. Selain itu juga ada masa yang lalu dan masa yang akan datang. Di tengah- tengah masa yang lalu dan masa yang akan datang terdapat masa sekarang. Tak mungkin ada masa sekarang dan masa yang akan datang tanpa adanya masa lalu.
            Antara yang fatal dan yang vital ternyata tidak dapat dijadikan sebagai perbedaan. Protinus menyatakan bahwa segala yang ada adalah hanya semata- mata karena kuasa Tuhan. Kita sebagai manusia hanya terombang- ambing antara yang fatal dan yang vital. Yang fatal berarti hanya pasrah terhadap nasib dan takdir, sedangkan yang vital adalah pasrah terhadap usaha. Jarak antara yang fatal dan yang vital adalah dunianya sendiri.
            Dalam dunia matematika sendiri terdapat kutub- kutub yang saling berhubungan, yaitu terdapat (x1, x2) apabila terdiri dari dua unsur, ( x1, x2, x3) apabila terdiri dari tiga unsur, dan (x1, x2, x3, . . . , xn) apabila terdiri dari n unsur. Di sini terdapat kaitan antara filsafat, filsafat pendidikan matematika, dan penerapannya. Dapat ditarik garis besar antara filsafat dan penerapannya.  Semua hubungan- hubungan tersebut akan membangun dunia.
            Immanuel Kant mengatakan bahwa dunia adalah adalah pikiranku. Tetapi yang terjadi antara apa yang dipikirkan dengan pengalaman yang kita jalani pasti terdapat perbedaan. Sesuatu yang kita pikirkan belum tentu dapat kita lakukan dengan perbuatan, yang akan menjadi suatu pengalaman.
           

Rabu, 11 Mei 2011

TANYA JAWAB FILSAFAT


Berdasarkan Kuliah Filsafat Pendidikan Matematika Oleh Pak Marsigit
            Salah satu kegiatan yang paling dominan dalam berfilsafat adalah bertanya. Dalam memperoleh suatu ilmu pengetahuan yang baru dikenalnya, seseorang akan mengalami kebingungan dan kebimbangan atau kontradiksi dalam dirinya. Seseorang tersebut akan bertanya- Tanya tentang segala sesuatu yang menurutnya belum dapat dipahami dengan baik. Hal ini adalah hal yang sangat lumrah terjadi, dan justru perlu dipertanyakan jika sesorang dalam memperoleh suatu ilmu pengetahuan tanpa disertai dengan bertanya.
            Dalam diri sesorang sebenarnya dipenuhi dengan berbagai pertanyaan, dan hanya sebagian saja yang dapat diungkapkan. Sejalan dengan pemikiran seorang filsuf, yang bernama Socrates, beliau mengatakan bahwa SEBENAR- BENAR DIRIKU ADALAH PERTANYAANKU. Jadi, sesuai bahwa manusia yang hidup akan selalu mereproduksi berbagai pertanyaan dalam dirinya.
            Kegiatan bertanya ini, terjadi pula di prodi pendidikan matematika regular angkatan 2008. Dalam menerima ilmu tentang filsafat, dalam diri mereka terdapat berbagai macam pertanyaan. Baik itu pertanyaan yang sederhana, maupun pertanyaan yang sangat komplek dan rumit. Setiap pertanyaan yang diajukan oleh setiap mahasiswa, akan dijawab dan dijelaskan dengan panjang lebar oleh dosen yang mengajar filsafat pendidikan matematika, yaitu bapak Marsigit. Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawabannya.


Mahasiswa 1
            Jika filsafat mempelajari hakekat, apakah filsafat mempelajari hakekatnya sendiri?
Jawaban :

            Hal ini sesuai dengan tiga kajian utama dalam filsafat, yaitu ontology, epistemologi, dan aksiologi. Ontology adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari hakekat dari sesuatu. Epistemologi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang  sumber-sumber dan cara-cara dari mana sesuatu itu ada, yang meliputi pertanyaan mengapa dan bagaimana. Sedangkan aksiologi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang kebenaran, etik-estetika, dan spiritual, yang meliputi jawaban dari pertanyaan untuk apa.
            Dari penjelasan di atas, dapat dijabarkan hubungan sebagai berikut :
1.      Ontologi – ontologi
Ontologi-ontologi mempunyai pengertian bahwa mempelajari hakekatnya dari segala hakekat yang bisa dipelajari oleh siapa saja. Kegiatan berfikir ontologi-ontologi dapat diartikan mempelajari pikiran dari pikiran yang ada, oleh karena itu kegiatan ini disebut metafisik mempelajari dibalik penampakan yang ada. Sesuatu yang dapat mengetahui hakekatnya hakekat hanyalah Allah SWT.
2.      Ontologi – Epistemologi
Ontologi-epistemologi mempelajari hakekat dari sumber-sumber dan cara- cara dari mana sesuatu itu ada.
3.      Ontologi – Aksiologi
Ontologi – aksiologi ini mempelajari tentang hakekat dari suatu kebenaran, etik estetika, dan spiritual.
4.      Epistemologi – Ontologi
Epistemologi – Ontologi ini mempelajari tentang sumber-sumber dan cara-cara yang benar untuk menghargai hakekat yang dimiliki oleh orang lain. Salah satu penerapannya adalah dengan menilai sikap seseorang apakah baik atau tidak dimata orang lain.
5.      Epistemologi - Epistemologi
Epistemologi-epistemologi mempelajari sumber-sumber dan cara-cara dari mana  metode-metode, sumber- sumber, dan cara- cara itu ada.
6.      Epistemologi – Aksiologi
Epistemologi-aksiologi mempelajari sumber-sumber dan cara- cara yang didasarkan oleh kebenaran, etik-estetika dan spiritual.
7.      Aksiologi- Ontologi
Aksiologi-ontologi mengajarkan tentang kebenaran, etik-estetika, dan spiritual dari hakekat yang dimiliki oleh sesuatu.
8.      Aksiologi-Epistemologi
Aksiologi-epistemologi mengajarkan tentang kebenaran, etik-estetika, dan spiritual dari sumber-sumber dan cara-cara yang ada.
9.      Aksiologi-Aksiologi
Aksiologi-aksiologi berbicara tentang kebenaran, etik-estetika, dan spiritual  secara etik, benar, dan spiritual.

Mahasiswa 2
                  Bagaimana mengajak teman yang muslim untuk sholat?
Jawaban :
            Manusia selalu berkomunikasi dengan manusia lain, karena manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Dimensi komunikasi manusia mempunyai empat tingkatan. Tingkatan tersebut jika diurutkan dari bawah ke atas, yaitu dimensi material, formal, normatif, dan spiritual.
            Dalam hal ini, mengajak seseorang untuk mengingat Allah SWT dengan cara shalat sudah termasuk ke dalam dimensi yang paling tinggi, yaitu dimensi spiritual. Dimensi ini menyangkut komunikasi antara manusia dengan Sang Pencipta, yaitu Allah SWT.Tidak semua orang yang mampu berkomunikasi dalam tahap ini. Orang- orang yang mampu berkomunikasi pada tahap ini adalah guru spiritual. Seorang guru spiritual harus member contoh yang baik, baik itu melalui perkataan maupun melalui perbuatan. Jadi antara apa yang dikatakan harus sesuai dengan apa yang dilakukan.
            Seorang guru spiritual mempunyai tanggung jawab yang besar atas ilmu yang diberikan kepada orang lain. Mereka harus bertutur kata yang sopan dan mempunyai perilaku yang terpuji. Jadi, jika ingin mengingatkan atau mengajak seseorang menuju ke jalan yang benar, maka langkah awal yang harus ditempuh adalah kita harus menerapkan ilmu tersebut terlebih dahulu, baru kemudian mengajak orang lain untuk mengikutinya.

Mahasiswa 3
            Seberapa besar peran krusial filsafat dalam membangun perubahan bangsa menjadi lebih baik?
 Jawaban :
            Filsafat merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian adalah segala yang ada dan yang mungkin ada. Filsafat akan berubah menjadi krusial jika ada penguasa bangsa yang memanfaatkan filsafat untuk mengeksploitasi orang lain. Salah satu contoh nyata yang saat ini sedang dikembangkan di mana- mana adalah suatu lembaga pendidikan yang menerapkan pendidikan karakter.
Dalam hal ini, pendidik akan secara tidak langsung memaksakan karakter tertentu kepada para peserta didik.  Pendidikan karakter tidak dapat memaksa karakter peserta didik seenak guru yang mengajar, karena karakter yang diterapkan kepada siswa  harus sesuai dengan aspek yang ingin dikembangkan dalam suatu pelajaran.
Setiap manusia pasti mempunyai karakter yang berbeda- beda antara satu dengan yang lainnya. Cara memahami karakter seseorang adalah dengan cara komunikasi. Komunikasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Karakter itu sendiri merupakan dari siapa untuk siapa, artinya setiap orang di dunia ini mempunyai karakter yang berbeda- beda.
Misalnya saja adalah karakter seseorang yang akan dicopet yang diinginkan oleh pencopet adalah orangnya pelupa, penakut, dan tentunya banyak uang agar usahanya untuk mencopet dapat berjalan dengan lancar.

Mahasiswa 4
            Kompetisi dalang cilik apakah cocok menjadi konsumsi orang dewasa terkait dengan nilai-nilai moral yang diajarkan dari budaya wayang kulit?
Jawaban :
            Wayang kulit merupakan salah satu peninggalan budaya jawa yang hingga saat ini masih dijaga kelestariannya. Bahkan tak sedikit dari para budayawan jawa yang menjadikan wayang kulit sebagai salah satu media untuk mengajarkan nilai-nilai moral kepada masyarakat. Hal ini dikarenakan, dalam lakon yang diperankan oleh wayang kulit, banyak sekali terdapat pelajaran yang dapat diambil. Pertunjukan wayang kulit akan berfungsi sebagai mana mestinya jika  seorang dalang yang bertugas melakonkan wayang kulit tersebut mampu untuk memberi dan menyampaikan pesan moral melalui kisah pewayangan yang mainkannya.
Wayang kulit itu sendiri adalah aksiologi yang memuat epistemologi. Separuh dunia dari wayang kulit adalah berupa hafalan dan separuh dunia yang lainnya adalah berupa pengalaman. Jadi, seorang dalang yang melakonkan wayang kulit harus hafal dengan kisah dan cerita dari wayang kulit tersebut. Semakin terbiasa seorang dalang melakonkan wayang kulit, maka semakin banyak pula pengalaman yang diperolehnya.
Begitu juga halnya dengan dalang cilik. Mereka akan menggunakan kemampuan mereka yang berupa kemampuan untuk menghafalkan dan mengerti cerita perwayangan. Selain itu, mereka menggunakan indera yang mereka miliki untuk merekam adegan perwayangan yang sering mereka lihat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertunjukan wayang kulit merupakan salah satu pertunjukan yang dapat dinikmati oleh semua kalangan dari anak- anak hingga orang dewasa.



Mahasiswa 5
            Bagaimana cara menghilangkan rasa panik dan gugup? Apa hubungannya filsafat dengan sejarah?
Jawaban :
            Manusia diciptakan oleh Allah SWT menjadi makhluk ciptaanNya yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk- makhlukNya yang lain. Dibalik kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia tersebut, ternyata juga masih terdapat kekurangan dan keterbatasan. Misalnya saja, dalam menghadapi suatu hal, manusia masih diliputi dengan perasaan takut, panik, ataupun gugup.
            Untuk mengatasi rasa takut, panik, dan gugup tersebut sebenarnya hanya diperlukan satu cara, yaitu berdoa secara khusyuk. Perlu diketahui bahwa setitik rasa takut, tidak tenteram, gelisah, dan gugup yang berada di hati manusia merupakan bagian dari godaan syaitan. Akan tetapi sebesar- besarnya kepanikan dan kegelisahan adalah salah satu bagian dari bakal calon ilmu.
            Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa obyek kajian dari filsafat adalah segala yang ada dan yang mungkin ada. Dimana setiap obyek tersebut selalu berkaitan dengan ruang dan waktu. Sehingga filsafat adalah sesuatu yang ada dan yang mungkin ada pada masa lampau, masa sekarang, dan masa depan atau masa yang akan datang. Sesuatu yang ada dan yang mungkin ada inilah yang kemudian disebut sebagai sejarah.

Mahasiswa 6
            Filsafat gending jawa itu termasuk filsafat apa?
Jawaban :
            Filsafat dari gending jawa adalah harmoni. Salah satu bentuk harmoni adalah sadar terhadap ruang dan waktu. Gending jawa diiringi oleh satu kesatuan alat musik tradisional yang dissebut dengan gamelan. Gamelan terdiri dari gong, kendang, boning, siter, dan lain sebagainya. Alat music tersebut berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tetapi, alat- alat music tersebut tidak dapat dipisahkan dan tidak mungkin berdiri sendiri. Mereka akan dipadukan secara bersama- sama sehingga mengasilkan irama yang apik dan nyaman untuk didengar.

Mahasiswa 7
            Bagaimana Syeh Siti Jenar menganggap dirinya sebagai Tuhan?
Jawaban :
            Tuhan adalah aku, dan aku adalah Tuhan. Kalimat itulah yang diungkapkan oleh Syeh Siti Jenar. Ketika seorang manusia menggunakan pikirannya untuk berpikir sampai pada level yang tertinggi, maka pikiran dari manusia tersebut sebenarnya sudah tidak dapat untuk dikendalikan lagi. Seseorang yang berani mengakui bahwa dirinya adalah Tuhan hanyalah seseorang yang termakan oleh kesombongannya.

Mahasiswa 8
            Bagaimana kita termasuk dalam golongan orang yang bijaksana?
Jawaban :
            Perlu diketahui bahwa sebenar- benar bijaksana hanya dimiliki oleh Tuhan semata. Manusia sebagai salah satu makhlukNya hanya mampu untuk menggapai kebijaksanaan, dan hanya orang- orang terpilih saja yang mampu menggapai kebijaksanaan. Orang – orang terpilih tersebut adalah para nabi dan para rasul. Selain itu, orang- orang yang sedang mencari ilmu dapat dikatakan sebagai orang yang sedang menggapai kebijaksanaan.

Mahasiswa 9
            Bagaimana filsafat menjunjung ruang dan waktu?
Jawaban :
            Obyek dari filsafat selalu berkaitan dengan ruang dan waktu. Ada kalanya seseorang mengabaikan ruang dan waktu padahal sebenarnya menjunjung tinggi ruang dan waktu. Misalnya saja seorang mahasiswa yang tidak dapat membantu pekerjaan orang tuanya di rumah dikarenakan mahasiswa tersebut harus mengikuti perkuliahan filsafat pendidikan matematika. Dalam hal ini, mahasiswa tersebut mengabaikan ruang dan waktu untuk membantu orang tuanya di rumah, tetapi mahasiswa tersebut sebenarnya menjunjung tinggi ruang dan waktunya untuk mengikuti perkuliahan filsafat pendidikan matematika. Dari ilustrasi tersebut, dapat diketahui bahwa kehidupan itu adalah reduksi atau suatu pilihan.

Mahasiswa 10
            Apakah hati dan pikiran dapat seimbang?
Jawaban :
            Jawabannya sangat singkat, yaitu TIDAK. Hati manusia mewakili spiritualnya, sedangkan pikiran manusia mewakili pengetahuannya. Di sinilah diperlukan peran filsafat. Filsafat berperan sebagai jembatan yang menjembatani dan memberi batasan antara keduanya. Emosi adalah materialnya hati. Spiritualnya hati adalah merupakan paying dari segalanya. Dan normatif hati adalah rasa cinta terhadap sesama umat manusia.

            Demikianlah kegiatan Tanya jawab yang dapat saya kemukakan kembali. Mungkin dalam tulisan yang saya buat ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, hal ini disebabkan karena keterbatasan yang saya miliki. Dan berkenaan dengan hal ini, saya memohon maaf yang sebesar- besarnya.